Ini hati. Hatiku. Bukan halte bis,kan? Bukan tempat persinggahan untuk sekedar datang dan pergi.
Bukan..
Banyak
yang datang dan pergi di hidup ini,aku tau itu. Bahkan banyak yang hanya datang untuk sekedar membuatku
sadar,bahwa pada akhirnya ia akan pergi. Ini hal konyol,aku mengerti. Tetapi
aku pun paham,ini lumrah terjadi. Kadang
aku merasa seperti orang bodoh. Aku berpikir.. apa serendah itukah aku
dipandangan mereka. Sehingga mereka bisa seenaknya hadir di hidupku,membuatku
nyaman,membuat ku mencintainya,tapi di akhir cerita aku ditinggalkan begitu
saja.
Apa serendah itu kah?
Memang lebih
baik dicintai lalu kehilangan,dari pada tak pernah dicintai sama sekali. Tapi
ditinggal pergi tanpa pamit itu menyakitkan,kau tau? Dia membuat kita
nyaman,membuat kita merasa bahwa ia sudah menemukan tempat yang ia cari. Akan
tetapi,ternyata ia pergi mencari tempat yang lain tanpa pamit. Secepat itu
pergi,tanpa ada tanda-tanda yang terisyaratkan.
Terkadang
pula,beberapa dari mereka yang pergi sempat merengek tuk kembali. Berharap akan
kuterima lagi. Dan mencoba membuatku yakin,bahwa mereka benar-benar sempat
menyia-nyiakanku. Tapi,masa lalu tak akan pernah berubah. Kalau aku yakin
memberinya kesempatan kedua, aku tak punya pilihan selain membangun kembali
kepercayaan yang sempat hilang. Kalau tidak, aku hanya akan membiarkan hatiku
sakit untuk kedua kalinya.
Kupikir,
beberapa dari mereka tidak peduli soal ‘meraih kembali rasa percayaku’ yang
hilang itu. Mereka hanya berharap aku percaya begitu saja. Ya,begitu saja. Lalu
berharap aku kan kembali untuknya,seperti dulu,menjadi miliknya. Dan aku paham,orang
seperti itu adalah orang yang tak bersikap dewasa. Kurasa,lebih baik sendirian
dari pada menjalani hubungan tanpa dilandasi kepercayaan.
Lama-lama
aku pikir,apa benar ya hati ini seperti halte bis? Karena sebenarnya dari halte
bis.. yang bepergian hanya orang-orangnya. Bukan haltenya. Jadi..dalam suatu
hubungan, yang berubah hanya soal datang dan perginya orang yang hadir di
kehidupan kita. Bukan hatinya. Bukan perasaan kita.
Pernah dengar kata " Dari semua
bintang di langit,tentu ada yang paling terang. " ?
Itu perumpamaan... Sama seperti soal halte bis. Dari yang sempat datang lalu pergi,pastinya selalu ada yang paling diingat oleh kita. Entah orang yang datang itu diingat karena ia memakai baju yang bagus,gelang yang kita suka,gaya rambutnya berantakan,dandanan yang tidak rapi,dan lain-lain.
Begitu juga soal perasaan, dari semua yang sempat datang dan pergi dihidupmu,tentu ada yang paling dikenang. Tentu,pasti ada yang paling dikenang.
Itu perumpamaan... Sama seperti soal halte bis. Dari yang sempat datang lalu pergi,pastinya selalu ada yang paling diingat oleh kita. Entah orang yang datang itu diingat karena ia memakai baju yang bagus,gelang yang kita suka,gaya rambutnya berantakan,dandanan yang tidak rapi,dan lain-lain.
Begitu juga soal perasaan, dari semua yang sempat datang dan pergi dihidupmu,tentu ada yang paling dikenang. Tentu,pasti ada yang paling dikenang.
ya pasti lah, ada yg dikenang.
BalasHapus